Makanan berminyak seperti gorengan, ayam goreng, kentang goreng, dan makanan cepat saji memang memiliki cita rasa yang menggugah selera. Namun di balik kelezatannya, makanan jenis ini menyimpan berbagai risiko kesehatan yang serius jika dikonsumsi secara berlebihan atau dalam jangka panjang.
1. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Makanan berminyak umumnya tinggi lemak jenuh dan lemak trans. Kedua jenis lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Akibatnya, pembuluh darah bisa tersumbat, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.
2. Obesitas dan Kegemukan
Kandungan kalori dalam makanan berminyak sangat tinggi. Mengonsumsinya secara terus-menerus tanpa diimbangi aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh. Hal ini membuat seseorang lebih rentan mengalami obesitas, yang juga menjadi pintu masuk bagi berbagai penyakit kronis lainnya seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
3. Gangguan Pencernaan
Makanan yang digoreng cenderung sulit dicerna, terutama jika dimasak dengan minyak yang digunakan berulang kali. Ini dapat menyebabkan perut kembung, mulas, hingga sembelit. Dalam kasus tertentu, konsumsi minyak berlebih dapat memicu gangguan seperti asam lambung (GERD).
4. Memicu Peradangan dalam Tubuh
Lemak trans dalam makanan berminyak bisa memicu peradangan kronis, yang berhubungan dengan banyak penyakit degeneratif, seperti arthritis, kanker, dan penyakit jantung. Peradangan ini juga memperburuk kondisi kulit seperti jerawat dan eksim.
5. Bersifat Karsinogenik
Menggoreng makanan dengan suhu tinggi, terutama dengan minyak yang dipakai berulang kali, bisa menghasilkan senyawa berbahaya seperti akrilamida. Senyawa ini bersifat karsinogenik, yang berarti dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi terus-menerus dalam jumlah besar.