
Dodol adalah salah satu makanan tradisional khas Indonesia yang telah dikenal sejak ratusan, bahkan lebih dari seribu tahun lalu. Teksturnya yang kenyal dan rasa manis legit membuat dodol disukai oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa. Tidak hanya menjadi kudapan, dodol juga memiliki nilai budaya yang tinggi, terutama dalam perayaan adat dan keagamaan.
Sejarah Dodol
Dodol sudah dikenal sejak zaman Jawa Kuno, sekitar abad ke-9 hingga ke-10 Masehi. Referensi tentang dodol bisa ditemukan dalam penyaduran Ramayana versi Jawa yang ditulis pada masa Kerajaan Medang. Ini membuktikan bahwa dodol bukan hanya makanan, melainkan bagian dari sejarah kuliner yang telah diwariskan turun-temurun.
Asal dan Variasi Dodol
Meskipun dikenal luas sebagai makanan khas Sunda, dodol sebenarnya memiliki berbagai variasi di seluruh Indonesia:
- Dodol Garut – Varian paling terkenal yang berasal dari Garut, Jawa Barat. Ciri khasnya adalah tekstur lembut, rasa manis yang seimbang, dan kemasan lilit plastik kecil.
- Dodol Betawi – Sering disajikan saat Lebaran atau hajatan, biasanya lebih lengket dan padat.
- Dodol Durian (lempok) – Populer di Sumatera, terutama di Palembang dan Medan, menggunakan durian sebagai bahan utama.
Bahan dan Cara Pembuatan
Dodol dibuat dari bahan-bahan utama seperti:
- Tepung ketan
- Gula merah
- Santan kelapa
Proses pembuatannya cukup panjang dan membutuhkan tenaga serta kesabaran. Semua bahan dimasak dalam kuali besar dan diaduk terus-menerus selama berjam-jam hingga mengental dan berubah warna menjadi cokelat tua. Proses ini biasanya dilakukan secara bergotong royong dalam suasana kekeluargaan.
Makna Budaya dan Sosial
Dodol tidak sekadar makanan. Di banyak daerah, dodol menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong. Misalnya, dalam masyarakat Betawi dan Sunda, pembuatan dodol sering dilakukan saat hajatan besar seperti pernikahan, Idulfitri, atau Maulid Nabi. Tradisi ini mengajarkan nilai kesabaran, kebersamaan, dan kekeluargaan.
Kesimpulan
Dodol adalah bukti nyata bahwa makanan bisa menyimpan sejarah, nilai budaya, dan jati diri suatu bangsa. Dalam dunia kuliner modern yang serba instan, dodol tetap eksis sebagai simbol kekayaan tradisi dan cita rasa Nusantara yang tak lekang oleh waktu.